Memelihara
burung Branjangan merupakan hobi bagi sebagian orang. Cara pemeliharaan dan
perawatan branjangan yang mudah, pakan unruk branjangan yang mudah dicari,
serta suara kicauan Branjangan yang merdu menambah nilai plus bagi burung ini.
Burung dengan nama ilmiah Mirafra javanica ini memiliki kepiawaian dalam meniru
(memaster) suara burung lain. Selain itu, gaya bertarungnya dengan cara mengepakan
sayap (ngeper) semakin menambah kesukaan orang untuk memelihara burung
Branjangan ini.
Perawatan Branjangan yang relatif mudah. Pakan
utama untuk branjangan yang biasa diberikan adalah kenari seet. Untuk pakan
tambahan, bisa juga diberikan ekstra fooding berupa jangkrik, kroto atau ulat
hongkong.
Di alam bebas, Branjangan akan berkicau di
tempat-tempat yang tinggi seperti di atas pohon atau di kabel-kabel dengan pola
hovering untuk menunjukan daerah kekuasaan atau untuk menarik betinanya.
Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka
berumput atau semak-semak yang tidak terlalu rimbun.
Dahulu tidak banyak orang yang tahu bahwa
burung kecil dengan bulu kusam ini mempunyai suara yang indah dan pandai meniru
suara burung lain, kecerdasannya dalam menirukan (memaster) suara burung lain
akan membuat suara kicauannya menjadi beragam, suara burung Prenjak, Ciblek,
dan burung Gereja akan mudah diadopsi oleh Branjangan.
Beberapa pelomba burung bahkan menjadikan
burung ini menjadi burung “wajib” untuk master burung lombanya. Karakter suara
Branjangan yang miji-miji akan memudahkan burung maskot mengadopsi suara
Branjangan. Branjangan yang sudah dapat memaster (menirukan) burung prenjak,
ciblek, gereja tarung, cucak jenggot, love bird dan burung lain serta bermental
baik akan memiliki harga yang lumayan fantastis. Dengan hanya memiliki satu
ekor burung, maka cukup untuk memiliki bermacam suara burung lain.
Membedakan
branjangan jantan dan betina
Ciri-ciri Branjangan jantan bisa dilihat dari
warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya
hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak
panjang dan lebih gagah.
Branjangan
betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan
terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras,
namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.
Untuk membedakan jenis kelamin branjangan,
bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada Branjangan jantan, paruh bagian bawah
terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau
kecoklatan.
Daerah
Asal Branjangan
Menilik dari asal burung, bukan berarti burung
yang berasal dari luar Jawa tidak baik, hanya saja burung yang berasal dari
Jawa (khususnya Jawa Tengah daerah Wates, Petanahan dan Kali Ori) memang
mempunyai ciri-ciri yang disukai oleh hobiest Branjangan. Mental yang baik,
body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam,
serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.
Di Pulau Jawa sendiri, Branjangan dibagi dalam
beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi
maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung
dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal,
jambul juga menjadi ciri khas burung ini.
Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran
sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung
branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak
berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatera.
Meskipun banyak yang menyukai burung ini,
namun jika tidak diiringi dengan konservasi maka keberadaan burung ini semakin
sulit didapat.