Tuesday, September 25, 2012

Mengenal Jenis Burung Kicau Murai Batu



Mengenal Jenis Burung Kicau Murai Batu ---Memiliki hobi memelihara burung memang sangat menyenangkan. Apalagi jenis burung yang kita pelihara adalah jenis burung kicau yang bersuara merdu. Ada banyak jenis burung kicau yang bisa kita pelihara tergantung kesukaan dan kemampuan kita untuk merawatnya. Jika pada post terdahulu kita sudah diperkenalkan dengan Burung Pleci, maka pada Artikel Hobi kali ini, kita akan membahas dan Mengenal Jenis Burung Kicau Murai Batu.

Murai Batu (white rumped shama) termasuk salah satu termasuk salah satu jenis burung kicau terbaik di dunia. Burung Murai Batu juga termasuk burung kicau yang cerdas. Cara merawat dan memeliharanya juga sangat mudah dan menyenangkan. Wajar jika Burung Murai Batu semakin banyak penggemarnya.

Di Indonesia sendiri, Burung Murai Batu sudah sangat dikenal. Sebut saja Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Borneo. Semua Jenis Burung Kicau Murai Batu diatas memiliki suara yang merdu dan bervariasi.

Sifat Dasar Burung Murai Batu
Burung Murai Batu termasuk jenis burung kicau yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru tempat tinggalnya. Hal ini tentunya sangat memudahkan orang yang merawatnya, dan tidak direpotkan oleh urusan untuk membiasakan burung kicau terhadap sekitar.
Burung Murai Batu juga adalah burung yang emosional atau gampang berkobar amarahnya. Burung Murai Batu terlihat begitu garang ketika mendengar atau melihat burung lain yang sejenis.
Burung Murai Batu gampang "konak" atau terangsang jika melihat Burung Murai Batu betina. Selasin melihat Burung Murai Batu betina, penjemuran yang berlebih dan Extra Fooding yang berlebihan, juga akan menyebabkan Burung Murai Batu gampang naik birahinya.
Sifat Burung Murai Batu yang gampang beradaptasi dengan lingkungannya, tentunya akan membuat Burung Murai Batu gampang jinak dibandingkan dengan burung kicau lainya.

Saturday, September 15, 2012

Burung Parkit

Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Aves
Ordo: Psittaciformes
Family: Psittacidae
Genus: Melopsittacus
Species: Melopsittacus undulatus
Panjang: 18-20 cm
Berat: 27-32 gram

Burung parkit adalah burung kecil dari keluarga burung nuri (parrot). Mereka sangat cerdas dan merupakan burung sosial (jauh lebih nyaman berada dalam kawanan besar). Burung parkit liar memiliki bulu hijau diselingi campuran kuning dan hitam. Di negara barat, burung parkit dikenal dengan nama parakeet atau budgerigar. Namun istilah yang lebih sering digunakan adalah budgie (kependekan dari budgerigar). Kata Budgerigar berasal dari bahasa Aborigin “betcherrygah” yang berarti “enak dimakan”. Ya, kemungkinan besar suku Aborigin suka makan daging burung parkit.

Melalui penangkaran telah dihasilkan burung parkit dengan warna biru, abu-abu, kuning, putih dan kombinasi. Harga burung parkit dengan kombinasi warna biasanya lebih mahal daripada harga parkit dengan warna umum.
 Burung parkit kuning

Burung parkit biru

Burung parkit recessive pied, harganya lebih mahal

 ANATOMI BURUNG PARKIT
 Gambar anatomi burung parkit

Keterangan:
cloaca: organ yang digunakan untuk saluran pembuangan dan saluran untuk transfer sperma saat kawin
coracoid: tulang penting, bagian dari struktur tulang untuk terbang
crop (tembolok): kantung penyimpanan makanan sebelum dicerna
duodenum: bagian pertama dari usus kecil, membantu mencerna makanan
gizzard (ampela): kantung pencernaan berotot yang dapat menampung kerikil yang dapat membantu menghaluskan biji-bijian. Sebelum masuk ke usus, biji-bijian keras akan diremas-remas oleh ampela sehingga beradu dengan kerikil dan menjadi halus agar zat makanan lebih mudah diserap. Fungsi ampela pada unggas sama seperti fungsi gigi pada manusia
oesophagus (kerongkongan): saluran yang menghubungkan mulut dengan tembolok
pectoral muscles (otot dada): otot untuk mengepakkan sayap
proventriculus: kelenjar pencernaan yang mencampur enzim pencernaan dengan makanan sebelum ditransfer ke ampela
small intestine (usus kecil): mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan
trachea: saluran pernafasan yang membawa udara dari luar ke paru-paru dan sebaliknya
ureter: membawa sisa pembuangan dari ginjal ke kloaka
vas deferens: saluran pengangkut semen (air mani) dari testis ke kloaka saat kawin

Bagi yang malas membaca keterangan dari poin-poin di atas, mari saya bantu simpulkan:
Burung parkit (dan unggas lainnya) sengaja memakan kerikil untuk membantu menghaluskan makanan (baca keterangan gizzard, poin kelima).
Burung parkit jantan (dan banyak unggas jantan lainnya) tidak memiliki penis. Mereka (baik jantan maupun betina) hanya punya satu saluran untuk reproduksi dan defekasi (pembuangan), yaitu kloaka. Pada manusia (pria), saluran defekasi (rectum) terpisah dari saluran reproduksi (urethra – juga merupakan saluran pembuangan urine). Pada wanita, saluran lebih dispesifikasi lagi menjadi 3: saluran reproduksi (vagina), saluran defekasi (rectum), dan saluran urine (urethra).

  burung parkit jantan, ditandai dengan warna kebiruan pada bagian sekitar lubang hidung (cere)

Karena tidak ada penis, akan sulit membedakan jenis kelamin burung parkit dengan melihat langsung area pribadinya. Cara membedakan jenis kelamin burung parkit yang umum dilakukan ialah dengan melihat warna cere (bagian di atas paruh sekitar lubang hidung). Jika berwarna kebiruan, jantan, bila berwarna putih, krem, atau coklat muda, berarti betina. Cara ini dapat dilakukan saat burung parkit sudah dewasa (sekitar 4 bulan). Perbedaan warna cere akan semakin jelas seiring bertambahnya usia burung parkit.Secara tekstur, cere pada burung parkit jantan terlihat lebih mengkilap, dan agak kusam pada betina.
 
 burung parkit betina, ditandai dengan cere (bagian di atas paruh sekitar lubang hidung) berwarna putih, krem atau coklat muda

Cara lain membedakan jenis kelamin burung parkit adalah dengan memperhatikan aktivitas burung parkit. Burung parkit jantan biasanya lebih aktif dan lebih suka berkicau sementara parkit betina lebih cenderung diam dan pasif.

 sarang burung parkit liar

HABITAT
Burung parkit adalah binatang asli Australia yang ditemukan hidup dalam kelompok besar di alam liar (hingga ribuan dalam satu kelompok). Habitat mereka adalah di gurun dan hutan belukar terbuka. Burung parkit liar adalah nomaden, pergerakan mereka tergantung pada pasokan makanan dan air. Burung parkit liar membangun sarang mereka pada lubang pohon.

 jewawut (Setaria italica)

MAKANAN
Makanan burung parkit bervariasi antara biji-bijian, buah dan sayuran. Biji-bijian yang baik dan disukai burung parkit adalah jewawut, millet merah, dan millet putih. Buah-buahan yang disukai burung parkit antara lain: apel, pir, melon, dan pisang. Dan sayuran yang baik untuk burung parkit adalah: jagung muda, tauge, brokoli, wortel dan bayam. Makanan yang haram diberikan ke burung parkit adalah alpukat dan cokelat karena bersifat racun bagi burung parkit.

sepasang burung parkit

SIKLUS HIDUP
Burung parkit adalah hewan monogami. Mereka cenderung memiliki hanya satu pasangan seumur hidup mereka. Saat kawin, sperma berpindah dari tubuh parkit jantan ke betina melalui penempelan kloaka. Proses kawin ini berlangsung sangat cepat, hanya dalam hitungan detik. Sekitar satu minggu setelah kawin, parkit betina akan mulai bertelur. Induk parkit mengeluarkan satu telur setiap harinya sampai ada 4 hingga 6 telur. Telur-telur ini akan dierami selama 17-19 hari hingga akhirnya menetas.

 telur dan bayi burung parkit

Secara berurutan, anak burung parkit akan menetas setiap dua hari. Anak burung parkit terlahir buta dan tanpa bulu. Mereka benar-benar tidak mampu bertahan hidup tanpa bantuan induk mereka. Induk parkit harus terus menerus memberikan kehangatan kepada bayi-bayinya hingga mereka menumbuhkan bulu. Induk parkit memberikan makanan kepada anaknya dengan cara memuntahkan makanan yang telah ia cerna ke mulut anaknya. Anak burung parkit tumbuh sangat cepat.

 anak burung parkit, akan mulai menumbuhkan bulu sekitar usia 2 minggu

Setelah berumur sepuluh hari, mata anak burung parkit akan terbuka. Beberapa hari kemudian, anak burung parkit mulai menumbuhkan bulu mereka, diawali dengan tumbuhnya bulu-bulu halus dan diikuti poros bulu (pin feathers) yang berbentuk seperti jarum tebal yang muncul dari kulit mereka.

 burung parkit muda, usia satu bulan

Sekitar satu bulan, bulu anak burung parkit sudah hampir tumbuh sempurna.

 burung parkit dewasa

Anak burung parkit sudah bisa makan sendiri dan siap meninggalkan sarang sekitar usia 42 hari. Saat itu, burung parkit muda sudah bisa terbang dan menjaga diri mereka sendiri. Setelah 4 bulan, burung parkit muda mulai merontokkan bulu untuk pertama kalinya. Ditandai dengan hilangnya pola garis hitam di dahi mereka. Setelah perontokkan bulu pertama, parkit muda telah berubah sepenuhnya menjadi parkit dewasa. Parkit betina dewasa akan mulai belajar bertelur di usia 5 bulan.

 cincin iris pada burung parkit

Di usia 6 bulan, akan muncul lingkaran putih di sekitar bola mata, yang disebut cincin iris, sebagai indikasi umur burung parkit. Semakin jelas cincin iris, semakin tua umur burung parkit. Parkit dapat hidup antara 5-8 tahun, namun pada kasus istimewa, parkit dapat hidup hingga lebih dari 10 tahun jika dirawat dengan baik.

 ular pohon australia, predator alami burung parkit liar

PREDATOR
 Ular adalah predator utama burung parkit di alam liar. Telur dan anak burung parkit adalah mangsa mudah bagi ular.

FUN FACTS
Burung parkit adalah burung peliharaan terpopuler di dunia
Dengan pelatihan yang tepat, burung parkit dapat belajar berbicara
Burung parkit dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat. Di alam liar, hal ini menguntungkan mereka dengan jangkauan penglihatan yang lebih luas untuk menghindari predator
Penemuan fosil di Australia mengungkapkan bahwa burung parkit telah hidup di bumi jauh lebih lama sebelum manusia
Burung parkit memiliki dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jari menghadap ke belakang. Unggas lain memiliki tiga jari kaki menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang

kaki burung parkit

Kebanyakan burung parkit membuang kotoran (poop) setiap 10-20 menit sekali
Suhu tubuh normal burung parkit adalah 39 derajat Celcius dengan jantung berdetak lebih dari 200 kali per menit
Burung parkit dapat menangkap 150 gambar per detik, sementara manusia hanya 16 gambar per detik
Burung parkit dapat mendengar suara dengan jangkauan 400-20.000Hz